Galih Gumelar - Apa Itu Virus Corona ?. Virus corona atau coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan beberapa penyakit. Di antaranya adalah flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome ( MERS-CoV), Severe Acute Respiratory Syndrome ( SARS-CoV), hingga yang terbaru, Covid-19.
Melansir laman resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus corona bersifat zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Pada hewan, virus corona dapat menyebabkan diare, seperti pada sapi dan babi, serta penyakit pernapasan atas pada ayam.
Sementara, pada manusia, virus dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan hingga penyakit yang lebih parah. Virus corona pertama yang menginfeksi manusia diidentifikasi pada pertengahan tahun 1960-an. Nama virus corona sendiri berasal dari bentuk paku atau duri seperti mahkota di permukaannya. Mengutip laman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), berikut jenis-jenis virus corona yang diketahui dapat menginfeksi manusia:
Cuci Tangan hingga Pakai Masker 229E (alpha coronavirus) NL63 (alpha coronavirus) OC43 (beta coronavirus) HKU1 (beta coronavirus) MERS-CoV (beta coronavirus yang menyebabkan MERS) SARS-CoV (beta coronavirus yang menyebabkan SARS) SARS-CoV-2 (novel coronavirus yang menyebabkan Covid-19) Dari tujuh virus corona tersebut, tiga virus corona menjadi perhatian dunia, yaitu sebagai berikut:
1. Novel Coronavirus (Covid-19) Novel coronavirus atau virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini pertama kali diketahui muncul di pasar makanan laut di kota Wuhan, China, pada akhir tahun 2019 lalu. Kemungkinan, penyakit ini ditularkan melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi. Namun, hingga kini, sumber pastinya belum diketahui. Sementara, penularan dari manusia ke manusia lain terjadi melalui kontak dekat.
2. Middle East Repiratory Syndrome (MERS) MERS pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 di Arab Saudi dan menyebar ke lebih dari 25 negara. Penyakit ini bersumber dari unta dan kemudian menginfeksi manusia. Sekitar 3 hingga 4 dari 10 pasien yang menderita MERS dilaporkan meninggal dunia.
3. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) SARS bersumber dari mamalia kecil dan kemudian menginfeksi manusia. Penyakit ini pertama kali dilaporkan di utara China pada tahun 2002 silam. Wabah ini pun menyebar ke lebih dari dua puluh negara di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia. Adapun tingkat kematian akibat virus ini adalah sekitar 10 persen dari seluruh jumlah kasus. Wabah ini pun kemudian menghilang. Tidak ada kasus SARS pada manusia yang dilaporkan di seluruh dunia sejak 2004. Selain jenis-jenis tersebut, beberapa jenis virus corona lain yang telah diidentifikasi juga telah menyebar di hewan tetapi belum menginfeksi manusia.
Gejala umum dari infeksi termasuk gejala pernapasan, demam, batu, napas pendek, dan kesulitan bernapas. Pada kasus yang lebih serius, infeksi dapat menyebabkan penumonia, SARS, gagal ginjal, hingga kematian. Rekomendasi standar untuk menghindari infeksi virus corona adalah mencuci tangan secara teratur, menutup mulut dan hitung saat batuk atau bersin, memasak daging dan telur hingga matang. Selain itu, hindari melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan menggigil.